Sang Penyihir dan Anak Terakhir
Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di balik hutan yang lebat, hiduplah seorang penyihir tua bernama Melindra. Melindra dikenal di seluruh kerajaan karena kekuatan magisnya yang luar biasa. Namun, walaupun memiliki kekuatan yang besar, Melindra adalah seorang yang baik hati dan selalu menggunakan kekuatannya untuk membantu orang-orang di sekitarnya.
Namun, ada satu hal yang selalu membuat Melindra merasa sedih. Ia adalah seorang penyihir yang kesepian karena kekuatannya membuat orang-orang takut padanya, sehingga ia jarang memiliki teman. Namun, itu semua berubah ketika ia menemukan seorang bayi yang ditinggalkan di ambang pintu rumahnya suatu malam.
Bayi itu adalah seorang anak laki-laki kecil yang cantik, dengan mata yang berkilauan seperti permata. Melindra tahu bahwa bayi itu adalah anugerah dari alam semesta, dan ia memutuskan untuk merawatnya dengan penuh kasih sayang. Ia memberi nama anak itu Alaric.
Alaric tumbuh menjadi anak yang cerdas dan penuh semangat. Ia belajar banyak hal dari Melindra, termasuk tentang sihir. Melindra mengajarinya bahwa kekuatan sihir harus digunakan dengan bijak dan untuk kebaikan, bukan untuk kepentingan pribadi.
Namun, kehidupan mereka tidak selalu tenang. Di luar hutan, ada seorang penyihir jahat bernama Malvina, yang iri dengan kekuatan Melindra. Malvina selalu berusaha untuk menemukan cara untuk mengalahkan Melindra dan merebut kekuatannya.
Suatu hari, Malvina mengetahui tentang keberadaan Alaric, anak terakhir Melindra. Dengan cepat, ia merancang sebuah rencana jahat untuk menculik Alaric dan menggunakan kekuatannya untuk kepentingan dirinya sendiri.
Pada suatu malam yang gelap dan berangin, ketika Melindra sedang sibuk menyiapkan ramuan penyembuhan untuk penduduk desa yang sakit, Malvina menyelinap masuk ke rumah Melindra dan menculik Alaric. Meskipun Melindra segera menyadari apa yang telah terjadi, ia terlambat untuk menghentikan Malvina.
Melindra merasa putus asa. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Namun, kemudian dia ingat bahwa dia memiliki seorang teman yang dapat membantunya: seekor burung hantu tua yang bijaksana, yang dulu pernah dia selamatkan dari jerat seorang pemburu.
Dengan bantuan burung hantu itu, Melindra melacak keberadaan Malvina dan Alaric. Mereka melakukan perjalanan melintasi hutan yang gelap dan berbahaya, menghadapi berbagai rintangan dan bahaya. Tetapi Melindra tidak pernah kehilangan harapan.
Akhirnya, mereka tiba di benteng besar di tengah hutan, tempat Malvina tinggal. Dengan keberanian dan kekuatan sihirnya, Melindra berhasil menembus pertahanan Malvina dan menyelamatkan Alaric.
Malvina, yang kalah dan terkejut, melarikan diri ke dalam kegelapan hutan. Tetapi Melindra tahu bahwa dia tidak akan pernah berhenti mencoba untuk merebut kekuatan sihirnya. Oleh karena itu, Melindra dan Alaric memutuskan untuk tinggal di benteng itu dan menjaga agar Malvina tidak kembali.
Dari hari itu, Melindra dan Alaric hidup bahagia di benteng di tengah hutan. Mereka belajar banyak hal satu sama lain, dan Alaric tumbuh menjadi penyihir yang hebat seperti Melindra. Mereka menjaga hutan dan desa dari ancaman, dan menjadi legenda di seluruh kerajaan.
Dan begitulah kisah tentang Melindra, sang penyihir baik hati, dan Alaric, anak terakhirnya yang penuh semangat. Meskipun kegelapan mungkin selalu mengintai, cahaya kebaikan dan persahabatan selalu akan menang.